RITUAL MA’NENE’: PEMAHAMAN TEOLOGI KONTEKSTUAL TENTANG HUBUNGAN ANTARA HIDUP, KEMATIAN, DAN KEPERCAYAAN TRADISIONAL
DOI:
https://doi.org/10.63576/ekklesia.v2i2.69Keywords:
Ma'nene', Community, Grave, Tradition, North Toraja, Toraja Utara, Kuburan, Masyarakat, RitualAbstract
Abstract: The Ma'nene' ritual tradition is a tradition originating from North Toraja, South Sulawesi, this Ma'nene' traditional ritual is a reburial of the deceased. Which is done to honor and remember the person who has died. This research will analyze the Ma'nene' ritual event in North Toraja about the form of the procession and meaning, how it is implemented and what is part of or done in this ritual event. In this case there are several stages carried out in this ma'nene' ritual event, namely; Ma'bukka Liang (opening the grave), Masseroi kaburu' (cleaning the grave), Ma' Popepanggan (bringing siri leaves, food, flowers and cigarettes), Manggallo Batang Rabuk (drying the body), Ma' Palobo' (changing wrappers, chests and clothes), Mangrapa (putting back), Ma' Pakande (giving food), Ma'tutu' Liang (closing the grave again). From here we can see the uniqueness of Toraja culture regarding Ma'nene' which has several stages that certainly have meaning and are carried out on certain and different days. The implementation of the ma'nene' ritual event is carried out in accordance with the collective decision of the local community's collective agreement, which is carried out when the local community has finished harvesting. Ma'nene' rituals are held for a maximum of 2 weeks and a maximum of 3 days. The purpose of this research is to reveal the meaning of the Ma'nene' traditional ritual and see how contextual theology can be applied to the Ma'nene' ritual.
Abstrak : Tradisi ritual Ma’nene’ ialah sebuah tradisi yang berasal dari Toraja Utara Sulawesi Selatan, ritual adat Ma’nene’ ini merupakan penguburan kembali terhadap orang yang telah meninggal. Yang dilakukan untuk menghormati dan mengingat kembali orang yang telah meninggal. Dalam penelitian ini akan menganalisis acara ritual Ma’nene’ yang ada di Toraja Utara tentang bentuk prosesi dan makna, bagaimana pelaksanaaan dan apa-apa saja yang menjadi bagian atau yang dilakukan dalam acara ritual ini. Dalam hal ini ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam acara ritual ma’nene ini yakni; Ma’bukka Liang (membuka kuburan), Masseroi kaburu’ (membersikan kuburan), Ma’ Popepanggan (membawa daun siri, makanan, bungan dan rokok), Manggallo Batang Rabuk (menjemur jasad), Ma’ Palobo’ (mengganti pembungkus, peti dan pakaian), Mangrapa (memasukkan kembali), Ma’ Pakande (memberi makanan), Ma’tutu’ Liang (menutup kembali kuburan). Dari sini kita dapat melihat keunikan budaya Toraja mengenai Ma’nene’ yang terdapat beberapa tahapan yang tentunya memiliki makna dan dilakukan dihari yang tertentu dan berbeda. Pelaksanaan acara ritual ma’nene’ ini dilaksanakan sesuai dengan keputusan bersama dari kesepakatan bersama masyarakat setempat, yang pelaksaannya dilakukan ketika masyarakat setempat telah selesai panen. Ritual adat Ma’nene’ dilaksanakan paling lama 2 minggu dan paling cepat 3 hari. Tujuan penelitian ini untuk memngungkapkan makna dalam ritual adat Ma’nene’ dan melihat bagaimana teologi Kontekstual dalam hubungan antara hidup, kematian, dan kepercayaan tradisional. Dalam teologi Kontekstual menekankan bahwa dalam memahami bagaimana hubungan antara hidup, kematian, dan kepercayaan tradisional harus melihat dan mempertimbangkan bagaimana konteks budaya dalam masyarakat tersebut, karena dalam konteks budaya masyarakat masing-masing memilki perbedaan, yang dapat dilihat dari pandangan dan tindakan serta praktik dalam kehidupan masyarakat tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menganalisis setiap masalah yang diteliti, pendekatan deskriptif untuk memperoleh dan mengunpulkan data dan wawancara kepada beberapa tokoh adat dan masyarakat setempat.
Downloads
References
Andarias Kabanga’, MANUSIA MATI Seutuhnya (Yogyakarta: Media Pressindo, 2002)
Binsar Jonathan Pakpahan, Teologi Kontekstual & Kearifan Lokal Toraja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2020)
Bululangkan, Lembang, and Kecamatan Rinding, ‘UPACARA ADAT PEMAKAMAN MENGENANG LELUHUR ( MA ’ NENE ) DI’, 2.2 (2020), 118–32
Kendel, Vristawana, ‘Ma’ Nene’: Upacara Membersihkan Dan Mengganti Pakaian Jenazah Leluhur Pada Masyarakat Baruppu’’, Antropologi, 2015, 1–104
‘Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas Dan Pembangunan (Jakarta: Gramedia, 2004), 9. 1’, 1–31
Kunci, Kata, Pendahuluan Masyarakat Toraja, Sebelum Injil, and Masyarakat Toraja, ‘M n n t k t t a d p p m t s T’, 3 (2020)
Tamin, Haryeni, ‘Bentuk Dan Makna Ritual Ma ’ Nene ’ To Sarani Di Toraja Utara Pendahuluan’, 7.2 (2021), 462–69
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 EKKLESIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.








